Bagi pabrik sepatu, memilih mesin pres sol yang tepat adalah kunci untuk memastikan efisiensi produksi dan kualitas produk. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu Anda pertimbangkan dari berbagai aspek.

Cocok untuk skala produksi: Skala produksi menentukan jenis dan kapasitas mesin pres sol. Pabrik sepatu kecil memiliki output bulanan yang rendah dan pesanan yang fleksibel. Mesin pres sol pneumatik dan hidrolik kepala tunggal memiliki biaya rendah dan ukuran kecil, yang dapat memenuhi kebutuhan produksi skala kecil. Seiring dengan peningkatan volume pesanan pabrik sepatu besar, mesin pres sol dua stasiun dapat memenuhi kebutuhan output tinggi. Mereka memiliki tingkat otomatisasi yang tinggi dan dapat memproduksi ribuan pasang sepatu per hari, yang cocok untuk produksi lini perakitan skala besar.

Pabrik sepatu memiliki berbagai jenis produk, dan mesin pres sol perlu kompatibel. Gaya sepatu yang berbeda memiliki persyaratan yang berbeda untuk sudut dan kekuatan pengepresan. Misalnya, sepatu olahraga perlu memperkuat tumit dan pengepresan samping, sementara sepatu kulit fokus pada kerataan keseluruhan. Pada saat yang sama, bahan sol sangat bervariasi. Sol karet membutuhkan tekanan tinggi, sedangkan sol EVA membutuhkan pengepresan yang lembut. Pilih parameter yang dapat disesuaikan.

Pastikan kualitas pengepresan: Kualitas pengepresan secara langsung memengaruhi umur pakai sepatu. Mesin pengepres yang tepat harus memiliki sistem kontrol tekanan yang stabil dan akurat dengan kesalahan tekanan tidak lebih dari ±2%. Mesin pengepres sistem hidrolik penuh memiliki tekanan yang tinggi dan seragam, dan dengan beberapa silinder hidrolik yang berjarak dekat, dapat menyesuaikan kontur tepi sepatu yang kompleks, membuat sol dan bagian atas sepatu menyatu erat, mengurangi risiko pelepasan. Selain itu, waktu pengepresan juga perlu dikontrol secara tepat untuk menghindari tekanan berlebihan atau kurang.

Pertimbangkan biaya dan layanan: Biaya komprehensif sama pentingnya dengan layanan purna jual. Dalam hal konsumsi energi, peralatan hemat energi harus diprioritaskan, karena penggunaan jangka panjang dapat secara signifikan mengurangi biaya listrik. Dalam hal biaya pengadaan, anggaran dan kinerja peralatan harus dipertimbangkan untuk menghindari pengejaran produk kelas atas secara membabi buta. Pada saat yang sama, produsen dengan respons purna jual yang cepat dan pasokan suku cadang yang cukup harus dipilih untuk memastikan perbaikan tepat waktu ketika peralatan gagal, sehingga mengurangi kerugian penghentian produksi.